UEFI vs BIOS: Apa Bedanya dan Kenapa Penting untuk Diketahui?
Pada perangkat komputer modern, ada dua jenis firmware utama yang menghubungkan perangkat keras dengan sistem operasi: UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) dan BIOS (Basic Input/Output System). Meski memiliki fungsi serupa, keduanya memiliki perbedaan besar yang memengaruhi performa, keamanan, dan kemampuan penyimpanan. Berikut penjelasan lengkap tentang apa yang membedakan keduanya dan alasan UEFI menjadi pilihan yang lebih relevan saat ini.
1. Antarmuka Pengguna yang Lebih Modern
- BIOS: Antarmuka BIOS sederhana, berbasis teks, dan dikendalikan melalui keyboard.
- UEFI: UEFI menawarkan tampilan grafis yang mendukung navigasi dengan mouse, menjadikannya lebih intuitif dan mudah diakses.
2. Dukungan untuk Kapasitas Disk yang Lebih Besar
- BIOS: BIOS hanya mendukung tabel partisi MBR (Master Boot Record), yang membatasi ukuran disk hingga 2 TB dan maksimal 4 partisi primer.
- UEFI: UEFI menggunakan GPT (GUID Partition Table), yang memungkinkan penggunaan disk lebih dari 2 TB dan partisi yang jauh lebih banyak.
3. Booting yang Lebih Cepat
- BIOS: Proses booting BIOS biasanya lebih lambat karena arsitektur yang menggunakan mode real 16-bit.
- UEFI: UEFI dapat menggunakan mode 32-bit atau 64-bit, memungkinkan proses booting yang lebih cepat dan efisien.
4. Keamanan yang Lebih Tinggi
- BIOS: Tidak memiliki fitur keamanan yang khusus melindungi dari malware saat booting.
- UEFI: Dilengkapi dengan fitur Secure Boot, yang memastikan bahwa hanya perangkat lunak tepercaya yang dijalankan saat startup, melindungi dari ancaman malware yang berkembang.
5. Kompatibilitas Sistem Operasi
- BIOS: Lebih sesuai untuk sistem operasi lama yang tidak mendukung UEFI, tetapi kurang optimal untuk sistem modern.
- UEFI: Lebih kompatibel dengan OS modern, namun juga mendukung mode “Legacy BIOS” untuk menjaga kompatibilitas dengan OS lama.
6. Fitur Tambahan yang Lebih Lengkap
- BIOS: Fitur yang ditawarkan lebih terbatas pada pengaturan dasar perangkat keras.
- UEFI: Menyediakan fitur tambahan seperti dukungan jaringan saat boot, kemampuan update langsung dari firmware, serta driver yang terintegrasi di dalam firmware.
Mengapa Beralih ke UEFI?
Secara keseluruhan, UEFI didesain untuk mengatasi keterbatasan yang ada pada BIOS dan lebih sesuai untuk perangkat keras modern. Dengan booting lebih cepat, dukungan kapasitas penyimpanan lebih besar, dan fitur keamanan tambahan, UEFI adalah pilihan yang lebih cocok untuk kebutuhan komputasi saat ini.
Jika Anda menggunakan perangkat dengan hardware modern, sebaiknya pilih mode UEFI untuk mendapatkan kinerja optimal serta keamanan yang lebih baik. Namun, jika masih menggunakan OS lama, Legacy BIOS mode tetap tersedia sebagai opsi di banyak sistem UEFI.
Kesimpulan: Dengan kemampuan yang lebih maju, UEFI siap menggantikan BIOS dan menjadi standar baru dalam firmware komputer modern.
36 total views, 1 views today